Awalnya hanya acara kampung (2007), Grebeg Sudiro kini telah mendapatkan pengakuan sebagai tradisi baru yang telah diterima dan dirayakan dengan meriah setiap tahunnya oleh masyarakat Solo, bahkan digelar untuk memperingati ulang tahun Pasar Gedhe.
Grebeg Sudiro berasal dari susunan dua kata, yaitu grebeg yang berarti perkumpulan dan sudiro, tempat diadakannya tradisi ini, yaitu di Kampung Sudiroprajan. Sejak masa Kanjeng Susuhunan Pakubuwono X, kawasan ini sudah menjadi daerah percampuran antara etnis Tionghoa dan Jawa yang hidup secara rukun dan membaur.
Acara yang digelar selama tujuh hari menjelang Hari Raya Imlek ini merupakan lambang alkultirasi budaya Jawa dan Tionghoa di Kota Solo. Alkulturasi ini terlihat dari gunungan kirab yang terdiri dari penganan dan kue-kue khas Tionghoa.
Disclaimer
Perubahan tanggal, pembatalan acara dapat terjadi dan bukan tanggung jawab dari Spektakel.id
Mari bergabung bersama kami berkontribusi memajukan seni budaya Indonesia. Kirimkan data kegiatan di sekitarmu ke kontak@spektakel.id
Kirim Info Kegiatan