Acara syukuran, selamatan, hingga silaturahmi dengan warga satu kampung menjadi hal yang kerap diadakan jelang perayaan hari-hari besar. Bulan Ramadhan salah satunya. Di Sumatra Barat, masyarakat Minang mengenal tradisi Malamang atau tradisi membuat Lemang oleh kaum ibu.
Lemang adalah makanan yang terbuat dari beras ketan yang dimasukkan ke dalam buluh bambu beralas daun pisang. Namun, Malamang adalah salah satu kegiatan istimewa yang kerap digelar jelang perayaan hari-hari besar.
Konon, tradisi ini bermula dari Syekh Burhanuddin yang melakukan perjalanan ke daerah pesisir Minangkabau untuk menyebarkan ajaran Islam sembari bersilaturahmi ke rumah-rumah penduduk. Dari kunjungannya, Syekh Burhanuddin kerap disuguhi makanan yang diragukan kehalalannya. Ia pun kemudian meminta masyarakat agar mencari bambu, mengalisanya dengan daun pisang muda, dan diisikan beras ketan putih dan santan, lalu dibakar.
Makanan itu kemudian dikenal dengan nama Lemang dan disarankan kepada masyarakat sebagai sajian saat bersilaturahmi. Karena itulah, makanan ini identik dengan perayaan-perayaan hari besar. Mulai dari Ramadhan, Idul Fitri, hingga Maulid Nabi Muhammad.
Tak hanya itu, Malamang juga menjadi hantaran bagi menantu ke rumah mertua, hantaran sesame besan sebagai jalinan silaturahmi yang dikenal dengan manjalang mintuo.
Disclaimer
Perubahan tanggal, pembatalan acara dapat terjadi dan bukan tanggung jawab dari Spektakel.id
Mari bergabung bersama kami berkontribusi memajukan seni budaya Indonesia. Kirimkan data kegiatan di sekitarmu ke kontak@spektakel.id
Kirim Info Kegiatan
