Perang Pandan 2023
11 Juni 2023
08:00 - 17:00
Desa Tenganan
Kec. Manggis, Kabupaten Karangasem, Bali
Lihat Peta
Gratis/Free
Pemerintah Kabupaten Karangasem
Bali tidak melulu Kuta dan Cangu, wilayah Karangasem juga cukup populer dan dikunjungi banyak wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu daya pikatnya ialah berbagai tradisi yang masih terus dilestarikan dan menjadi suguhan berkesan bagi para pengunjung.
Perang pandan adalah salah satunya. Tradisi khas Desa Tenganan, Kecamatan Karangasem, Bali ini juga disebut dengan istilah makere-kere. Prosesi perang pandan atau mekare-kare di Tenganan merupakan upacara persembahan untuk menghormati para leluhur dan juga Dewa Indra yang dipercaya sebagai dewa perang.
Dipercaya Dewa Indra bertempur melawan Maya Denawa, seorang raja keturunan raksasa yang sakti dan sewenag-wenang, yang melarang rakyatnya menyembah Tuhan. Karena itulah Dewa Indra mempunyai posisi penting dalam kehidupan spiritual masyrakat Tenganan.
Oleh karena itu kepercayaan masyarakat Tenganan sedikit berbeda dengan tradisi Hindu Bali pada umumnya. Alih-alih Dewa Trimurti atau Dewa Brahma, tradisi spiritual masyarakat Tenganan percaya Dewa Indralah merupakan dewa dari segala dewa.
Maka untuk menghormati Dewa Indra, mereka melakukan upacara Perang Pandan untuk merayakan kemenangan Dewa Indra atas Maya Denawa. Hingga hari ini pun tradisi Perang Pandan masih dianggap begitu sakral oleh tetua desa. Tidak hanya itu, tradisi ini juga menjadi salah satu perekat hubungan antarwarga desa.
Sebelum Perang Pandan dimulai, sejumlah prosesi wajib digelar. Diantaranya mekare-kare oleh pria yang sudah Matruna Nyoman atau anak laki-laki yang sudah akil balik. Mekare-kare adalah tarian suci oleh anak muda atau anak laki-laki yang baru beranjak dewasa.
Setelahnya sejumlah pemuda kemudian berkumpul di depan Bale Petemon Tengah, untuk mengikuti jamuan. Setelah semua prosesi itu selesai barulah Perang Pandan dimulai. Pandan Pandan dilakukan menggunakan pandan berduri. Namun, pandan yang digunakan tidak sembarangan. Pandan berduri yang dipakai itu harus diambil dari desa setempat dan tidak boleh diinapkan.
Selagi di daerah ini, Anda mesti mencoba salah satu makanan khasnya yaitu Nasi Sela. Nasi Sela dulunya merupakan makanan darurat sewaktu krisis pangan pada era 1970-an. Kelangkaan beras membuat masyarakat desa harus memutar otak hingga terciptalah sajian berupa nasi putih dicampur cacahan ubi kecil. Sebagai pelengkap, Nasi Sela biasanya disajikan bersama campuran berbagai sayur/lauk, antara lain udang kecil, ayam betutu, dan sate kulit ayam. Hari ini, Nasi Sela menjelma menjadi salah satu pemikat para wisatawan.
Karangasem, adalah salah satu kabupaten yang posisinya paling timur Provinsi Bali. Jaraknya sekitar 88 kilometer atau kira-kira dua jam perjalanan darat dari Bandara I Gusti Ngurah Rai. Sepanjang perjalanan ke Karangasem, Anda akan disuguhi panorama Bali Timur yang menawan dengan deretan perbukitan dan persawahan.
Kami sarankan Anda menyewa mobil beserta sopir untuk memudahkan perjalanan karena sarana transportasi umum di kawasan Bali Timur sangat jarang. Opsi menyewa mobil juga menjadi lebih ekonomis ketimbang menggunakan taksi. Sesampainya di Karangasem, tak ada salahnya juga Anda menyewa mobil atau motor untuk berkeliling di Karangasem demi kenyamanan dan kemudahan perjalanan Anda. Ojek juga menjadi transportasi yang dapat diandalkan selama berada di wilayah ini.
Disclaimer
Perubahan tanggal, pembatalan acara dapat terjadi dan bukan tanggung jawab dari Spektakel.id
Mari bergabung bersama kami berkontribusi memajukan seni budaya Indonesia. Kirimkan data kegiatan di sekitarmu ke kontak@spektakel.id
Kirim Info Kegiatan