Logo Spektakel

Home > Sorotan > Kegiatan Budaya >

Bakdo Kupat (Lebaran Kupat)

Bakdo Kupat (Lebaran Kupat)

Teks & Foto oleh: Eksan Hartanto

Bakdo Kupat (Lebaran Kupat)

Perayaan Idul Fitri di Delanggu, tidak hanya bergulir pada tanggal 1 Syawal. Tapi juga berlanjut tujuh hari setelahnya dengan Ketupat Kenduri serta ragam sajian pertunjukan tradisional.

Di Delanggu, Kelaten, ada perayaan istimewa setelah menyambut bulan Syawal. Biasanya, perayaan ini dilakukan tujuh hari setelah Idul Fitri, namun ada pula yang melakukannya di pertengahan bulan Ramadan pada malam Qunut. Namanya, Bakdo Kupat alias Lebaran Kupat. Tidak hanya sebagai perayaan Idul Fitri, tradisi ini juga sebuah selametan bagi mereka yang akan menjalankan puasa Syawal. 

Sekelompok pemain gamelan mendampingi penampilan Wayang Kulit yang jadi acara puncak Bakdo Kupat atau Lebaran Kupat di Delanggu.

Persiapan Bakdo Kupat biasanya dimulai sehari sebelum perayaan. Orang tua di desa akan membuat ketupat dan berbagai lauk pendampingnya dibantu anak-anak. Malamnya, ketupat itu dimasak dan disajikan pada esoknya. Kupat-kupat yang sudah matang digantung di atas pintu sebelum ditaruh di ancak (nampan) untuk dibawa ke kondangan kupat (kenduri ketupat). Ketupat buatan banyak keluarga di desa ini kemudian dimakan bersama dengan menu pendamping opor, sambal goreng krecek, dan kerupuk udang. 

Setelah acara kondangan ketupat selesai, warga kemudian melanjutkan perayaan dengan gelaran seni tradisi seperti keroncong bambu dan pertunjukan wayang kulit. Saat inilah semua warga berkumpul dan lebur merayakan bulan Syawal yang jadi penanda awalan baru bagi umat muslim di Indonesia.