Logo Spektakel

Home > Sorotan > Kegiatan Budaya >

Upacara Semana Santa Larantuka

Upacara Semana Santa Larantuka

Teks: Redaksi
Foto: Redaksi

Upacara Semana Santa Larantuka

Tradisi warisan Portugis yang berlangsung sejak 500 tahun lalu ini meleburkan ritus agama dan adat. Semana Santa bermula saat Patung Tuan Ma ditemukan oleh seorang pemuda di Pantai Larantuka.

Semana Santa adalah upacara tradisi untuk merayakan Pekan Suci Paskah. Perayaan ini menempatkan Yesus dan Bunda Maria yang berkabung menyaksikan penderitaan anaknya sebelum dan saat disalibkan sebagai pusat ritual.

Tradisi warisan Portugis yang berlangsung sejak 500 tahun lalu ini meleburkan ritus agama dan adat. Semana Santa bermula saat Patung Tuan Ma ditemukan oleh seorang pemuda di Pantai Larantuka. Seorang misionaris Portugis, Pastor Manuel de Kagas lalu menjelaskan kepada raja-raja Larantuka bahwa patung Tuhan Ma yang mereka sembah adalah Bunda Maria. Bunda Maria memiliki putra bernama Yesus yang diklaim sebagai pembawa keselamatan.



Upacara Semana Santa dimulai pada Rabu Trewa atau Rabu Terbelenggu. Pada hari tersebut masyarakat Kota Larantuka seperti berkabung. Namun, pada malamnya membunyikan segala macam bebunyian. Kota lalu akan kembali hening keesokan harinya. Saat Kamis Putih, masyarakat melakukan tradisi menanam lilin (Tikam Turo) sebagai penunjuk rute arak-arakan patung Bunda Maria. Pada saat inilah patung Tuan Ma atau Bunda Maria dikeluarkan, dimandikan, dan dikenakan pakaian berkabung berupa selembar kain warna hitam, ungu, atau mantel beludru biru.

Baru pada Jumat Agung patung Bunda Maria diarak dari kapel Tuan Ma menuju kapel Tuan Ana untuk menjemput Patung Yesus sesuai rute Tikam Turo. Kedua patung lalu diarak menuju Gereja Katedral Renha Rosari Larantuka. Setelah itu, kedua patung lalu diangkut dan diarak mengunakan perahu motor menuju Kapela Pohon Sirih di Pante Kuce, kawasan Istana Raja Larantuka. Prosesi ini biasanya melibatkan arak-arakan perahu serta puluhan bahkan ratusan kapal motor.



Untuk menuju ke Larantuka, perjalanan anda dapat dimulai dengan menggunakan pesawat dari Bali atau Kupang ke Bandara Wai Oti di Maumere, kemudian menggunakan perjalanan darat selama 3 jam. Anda juga dapat memilih penerbangan langsung dengan menggunakan maskapai Trans Nusa dari Kupang menuju Bandara Gewayantana Larantuka.

Dari bandara tersebut, anda dapat menyewa mobil, ataupun menyewa feri secara dari Pelabuhan Bolok, Kupang, menuju Pelabuhan Waibalun, Larantuka.