Logo Spektakel

Home > Plesir >

Intip Dapur Ciu Di Cikakak

Intip Dapur Ciu Di Cikakak

Desa Cikakak terkenal sebagai sentra utama penghasil ciu berkualitas wahid

Desa Cikakak Kecamatan Wangon, Banyumas – Jawa Tengah terkenal dengan berbagai rupa keunikannya. Di desa ini terdapat Mesjid Saka Tunggal, satu dari beberapa masjid tua di Nusantara. Di desa ini juga terdapat ratusan kera liar yang jinak, dimana warga desa tiap tahunnya menyelenggarakan perayaan Rewanda Bojana – menghadirkan gunungan buah serta sayur yang dipersembahkan bagi kera-kera tersebut.

Desa Cikakak juga terkenal sebagai sentra utama penghasil ciu berkualitas wahid. Walau kerajinan alkohol tradisi ini masih jadi polemik soal legalitasnya,  keberadaan dapur-dapur pengolahan ciu tradisional ini tetap berjalan.

Hal menarik lainnya adalah desa tetangga, Pekuncen – tempat tinggal warna Banakeling. Masyarakat Banakeling merupakan kearifan masyarakat adat Jawa kuno yang masih bertahan di tengah hiruk-pikuk modernitas. Pada malam-malam tertentu, di rumah adat di Desa Pekuncen yang berdinding anyaman bambu dan beralas tanah, mereka sering menggelar kegiatan muji (semacam zikir). 

Mereka menembangkan lagu-lagu berbahasa Jawa kuno sebagai medium permohonan keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.Kedua desa ini berdekatan dengan rumah sastrawan Ahmad Tohari yang terkenal dengan novel Trilogi Ronggeng Dukuh Paruk-nya.

Perjalanan ini mengajak Anda untuk menjelajahi Desa Cikakak, Banyumas dan sekitarnya. Mengintip dapur pembuatan ciu, mengunjungi Mesjid Saka Tunggal, bertamu ke Desa Pekuncen, hingga menjelajahi keasrian Baturraden Purwokerto.

Rencana Perjalanan

Penjelajahan ini kita akan mulai dari Sabtu pagi, maka kami sarankan bagi Anda yang ingin mengikuti penjelajahan ini untuk tiba di Purwokerto pada Jumat malam/dini hari. Stasiun Purwokerto adalah titik temu kita. Kota Purwokerto mudah dicapai dengan banyak trayek kereta. Lama rata-rata perjalanan kereta dari kota Jakarta ke Purwokerto adalah 6.5 jam.

Setiba di Stasiun Purwokerto, Anda kami ajak makan malam di Pasar Wage, yang menyediakan kuliner tengah malam dan setelahnya kita meluncur ke penginapan (vila) di Baturraden.

Kami menyediakan sarapan di penginapan, setelahnya kita berangkat ke Desa Cikakak, Wangon. Waktu tempuh normal 60 menit, namun kita akan berhenti sebentar di Bendungan Serayu untuk melihat-lihat jembatan Serayu buah karya presiden Soekarno. Area ini adalah lokasi yang ciamik bila Anda gemar berswafoto.

Setiba di Desa Cikakak, kita akan melihat-lihat dulu masjid Saka Tunggal, sembari menyaksikan ratusan kera liar namun jinak yang hidup di sekitar masjid ini. Baru setelahnya kita akan mengunjungi dapur-dapur pembuatan ciu di Cikakak dan bercengkrama dengan pengrajinnya. Bila Anda tertarik, silahkan belajar pengolahan ciu dari mereka langsung.

Hari berikutnya kita akan menjelajahi Baturraden. Selesai sarapan, kita meluncur ke kaki gunung Slamet. Selain ke wanawisata, kita juga akan melihat pemandangan asri dari desa-desa sekitaran Baturraden. Anda akan kami bawa menjelajahi jalan-jalan desa dengan pemandangan yang memanjakan mata.

Makan siang kita di Warung Putri Gunung dengan pemandangan perbukitan serta sawah. Setelahnya kita lanjutkan ke tengah kota Purwokerto untuk melihat beberapa situs kota tua Banyumas. Bila Anda ingin ngopi-ngopi cantik, akan kami ajak ke tempat ngopi yang layak cicip. 

Sebelum Anda kembali ke kota masing-masing, tentunya Anda akan kami bawa ke tempat belanja oleh-oleh cemilan yang yahud. Harga murah, tidak bikin resah. Perjalanan ini kita tutup dengan mengantarkan Anda ke stasiun Purwokerto untuk kereta Anda malam hari.

Catatan penting: untuk dapat melihat dapur-dapur ini, kami harus meminta izin secara seksama kepada warga. Kami berharap Anda dapat menghormati aturan-aturan yang mereka syaratkan untuk dapat mengunjungi dapur mereka. Durasi kita di lokasi kurang lebih 2 jam.

Setelah itu kita akan makan siang, kemudian kita lanjutkan perjalanan ke Desa Pekuncen, untuk bertamu ke warga Banakeling. Di sini, Anda berkesempatan untuk belajar laku ritual adat mereka.

Bila waktu memungkinan, setelah Desa Pekuncen, kita akan mampir ngopi di rumah Ahmad Tohari untuk didongengi soal budaya Banyumas. 

Setelah itu kita kembali ke penginapan. Kita akan makan malam di kota Purwokerto.