Logo Spektakel

Home > Sorotan > Kuliner >

Tumis Karuk; Kembang Duren Rasa Paten

Tumis Karuk; Kembang Duren Rasa Paten

Bagi pembenci durian, bisa jadi pendapatnya berubah bila sudah mencicipi tumis ini.

Bagi Anda yang tidak suka buah durian, bisa jadi mendengar kalimat 'tumis kembang duren' tidak akan menarik. Namun pendapat Anda bisa berubah drastis bila sudah mencicipi masakan khas Jakarta dan sekitarnya ini. Setidaknya penulis belum menemukan catatan yang meyakinkan bila masakan tumis kembang duren juga tradisi kuliner yang kuat di luar wilayah Jabodetabek.

Tiap musimnya, pohon durian akan berbunga lebat. Putik bunga ini kemudian berjatuhan - menandakan pohon durian tersebut tengah subur berbuah. Putik inilah yang dipanen kala berjatuhan, warnanya putih cerah panjang 4-5 cm, memiliki delapan tangkai kepala putik, dengan mahkota berwarna putih kecoklatan. Orang Betawi menyebut kembang durian dengan nama Karuk (ada juga yang menyebutnya, Cengkaruk).

Tampilan *cengkaruk* yang sudah dibersihkan dan siap diolah.

Di Tanjung Barat- Jagakarsa, kampung Betawi tempat penulis tinggal, hingga ujung tahun 80an masih banyak pohon durian di kebun serta pekarangan rumah. Berburu Karuk menjadi ritual wajib dikala musimnya. Dimulai sejak pukul 2 hingga 4 dini hari, saat kembang-kembang ini berjatuhan. Bukan cerita aneh, para pemburu kadang kena sial tertimpa durian pula!

Sebagai masakan musiman, tumis Karuk menjadi suguhan spesial, apalagi bila ditambahkan teri dan irisan jengkol. Berbagi masakan dengan tetangga adalah hal lumrah, bisa dibilang malah salah satu ciri khas budaya Betawi yang kental sekali.

Sebelum dimasak bagian putiknya harus dibersihkan dahulu dari serbuk sarinya, karena jika tidak dipisahkan dari serbuk sarinya, maka putiknya akan berlendir dan tidak enak jika diolah menjadi masakan. Setelah itu barulah putik kembang durian dicuci dengan air mengalir.

Tekstur dari kembang durian ketika sudah matang dan dimakan terasa kenyal seperti jamur tiram. Bila beruntung, Anda bisa menemukan Karuk di pasar tradisional. Harganya lumayan mahal, sekitar Rp 30.000/Kg.

Tumis karuk siap saji. Bisa ditambah ikan teri atau irisan jengkol. Sedap! Kredit foto: Gramha.net.

Bumbu serta cara masaknya sederhana saja:

  • 250 gram kembang durian, ambil kelopak dan benang sarinya saja.
  • 100 gram teri medan, digoreng garing. bisa diganti dengan tempe, tahu atau jengkol. Menyesuaikan selera Anda.
  • 4 siungbawang merah.
  • 3 siung bawang putih.
  • 1 cabai merah besar.
  • 10 buah cabe rawit merah.
  • 10 buah cabe rawit hijau.
  • 1 buah tomat.
  • 2 cm lengkuas, memarkan.
  • 1 lembar daun salam.
  • 1 lembar daun jeruk.
  • 1 potong laos.
  • 1 cangkir air.

 

Cara memasak:

  • Cuci kembang durian dan rebus sampai matang kemudian tiriskan.
  • Iris halus semua bumbu kecuali daun salam, daun jeruk dan laos.
  • Panaskan minyak goreng, tumis bumbu iris, tunggu sampai harum. Kemudian masukan daun salam, daun jeruk, serta laos. Aduk hingga rata.
  • Masukkan kembang durian, dengan tambahan teri/tempe/tahu/jengkol (sudah digoreng sebelumnya), aduk rata.
  • Tambahkan air, aduk sebentar hingga bumbu meresap.